Orang yang tidak terbiasa dengan cuaca dingin, mungkin akan menghindari musim hujan. Alasannya tentu saja karena suasana hujan membawa hawa dingin. Selain itu, pada kondisi tertentu, hujan dapat membuat perut lapar, sifat malas n jadi ngantuk.

Namun hujan itu sebenarnya alami. Sudah fenomena alam dari sononya. Jika waktunya musim hujan ya hujan. Musim kemarau ya kemarau. Hanya saja, jadwal musimnya (perubahan cuaca) yang kini telah berubah seperti tidak alami karena sebab manusia yang telah merusak alam semesta (daratan maupun lautan dan berakibat terhadap kerusakan alam semesta secara keseluruhan, dan alam kesulitan memperbaiki dirinya sendiri)

Ulah sekelompok manusia perusak alam ini, sebenarnya telah diperingatkan oleh Allah dalam Al-Qur`an:

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ 

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). (QS: Ar-Ruum Ayat: 41)
Kita berharap, semoga kita semua tidak termasuk di antara orang-orang yang disebutkan dalam ayat-ayat di atas, dan mereka yang melakukannya akan segera menyadari kesalahannya.
Amin.