SORAYA Blog, Dalam cinta itu, umumnya ada 2 kubu yang berperan aktif, kubu sang pengagum dan kubu yang dikagumi. Ketika 2 insan saling mencintai, kedua-duanya akan menempati posisi yang sama, yaitu sebagai pengagum, dan sekaligus juga yang dikagumi.

foto wanita berhijab cinta soraya pakai hijab

Ada juga yang mengartikan cinta itu sebagai sesuatu yang memberikan kenikmatan. Ketika seseorang sudah bisa merasakan nikmatnya cinta, maka tidak ada lagi rasa sakit yang bisa mengalahkan kenikmatan dari cinta itu. Sehingga pengorbanan, kelelahan, tak lagi berarti apa-apa karena semua itu telah berubah menjadi nikmatnya cinta.
Sebagai manusia, nikmatnya cinta hanya bisa dirasakan oleh mereka yang bisa mencintai dan bersedia dicintai. 
Dalam suatu hubungan asmara, kenikmatan cinta bisa dirasakan jika kubu sang pengagum dan yang dikagumi sama-sama memiliki perasaan saling mencintai. Namun dalam kondisi tertentu atau dalam hubungan sosial yang lebih luas, pada orang-orang tertentu, mereka bisa merasakan kenikmatan cinta cukup dengan mencintai saja (menjadi pengagum) walau tidak mendapatkan balasan cinta alias diri mereka tidak dicintai. Di antara mereka bahkan ada yang sudah puas menikmati cinta hanya dengan menjadi pengagum rahasia saja.

Cinta Yang Numpang Lewat
Dalam hidup, beberapa orang ada yang mengalami cinta itu cuma numpang lewat saja, bisa juga cuma menyerempet doang & meninggalkan beberapa bekas lecet atau bahkan luka yang sangat dalam lagi menyakitkan. Dalam kondisi seperti ini, cinta sudah berlalu alias sudah berpindah ke lain hati. .
Baca Juga:
Mengingat segala sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan, ada kaum lelaki dan ada kaum perempuan, (wanita dan pria), ada yang atas dan ada yang bawah, ada kiri dan ada kanan, ada positive & ada negative, ada rasa nikmat dan ada rasa sakit, dan seterusnya, maka nikmatnya rasa cinta bisa saja berubah menjadi rasa sakit ketika status cinta telah berubah menjadi benci.

Allah Ta’ala berfirman:

 وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ 

 “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 59)

Secara alami, cinta itu sebenarnya pemberian Allah. Manusia telah didesain sedemikian rupa oleh Allah dan dilengkapi dengan berbagai kemampuan cerdas seperti kemampuan untuk merasakan cinta. Namun Allah mengingatkan kita sebagai manusia untuk lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi perasaan cinta kita kepada apapun dan siapapun di dunia ini.

Sudahkah anda merasakan nikmatnya saling mencintai?