Sebagian dari masa lalu kita adalah sejarah yang bermakna dan menjadi pelajaran (ibroh) dan peringatan bagi kita..... seberapa baik anda mengambil hikmah dari sejarah adalah tergantung dari bagaimana cara anda membaca sejarah....

Sudah 70 tahun berlalu, peristiwa Bandung Lautan Api masih teringat dan terekam oleh sejarah, terutama bagi warga Bandung dan semua rakyat Indonesia .

ilustrasi soraya wanita bandung lautan api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa pembumihangusan (kebakaran besar) yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 24 Maret 1946 yang dilakukan oleh sekitar 200.000 penduduk bandung dengan membakar rumah mereka sendiri, sebagai strategi heroik untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Kronologis Sejarah Bandung Lautan Api
Stretegi heroik ini (operasi bumihangus) dipergunakan Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan bagi TNI pada saat itu) setelah TRI mendapatkan Ultimatum dari Tentara Sekutu agar meninggalkan kota Bandung. Saat itu, pasukan sekutu yang dipimpin oleh Inggris ingin segera mengambil alih tentara Jepang yang ditawan dan meminta senjata di tangan masyarakat sipil (warga Bandung) diserahkan.

Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Jenderal Abdoel Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung.  Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung setelah melaksanakan operasi bumihangus membakar rumah masing-masing.

Bandung Lautan Api Masuk Berita
Istilah Bandung Lautan Api muncul pertama kali diberitakan di media yaitu di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman yang menyaksikan langsung pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi.

Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi "Bandoeng Laoetan Api" (Source: wikipedia).

Semoga semangat dan keberanian para pahlawan Bandung Lautan Api
dapat memberikan motivasi kepada kita semua
bahwa bagaimananpun.....
kita tidak ingin dijajah oleh negara lain
kita tidak ingin wilayah kita dikuasai...
dan jika ada yang berani melakukan hal itu,
maka kita akan berjuang sekuat tenaga,,,
bahkan walau harus....
mengorbankan harta dan nyawa..
Kita adalah rakyat Indonesia
Cinta Kedamaian dan Kemerdekaan
dan Membenci Penjajahan di Tanah Air dan di Dunia

Berita Lainnya: