Anak berdua bapaknya, sedang menonton Film Hantu, kemudian berkata kepada bapaknya: "Pak filmnya seram banget nich". Kata Bapak, merespon si anak: "Ada lagi Cerita Nyata yang Lebih Seram di dalam al-Qur`an, mau dengar? ‪‎NERAKA"

Berikut ini tidak bercerita tentang neraka (akan diceritakan di lain halaman), melainkan tentang bagaimana seharusnya anda memahami sesuatu yg dilihat atau dirasakan atau didengar atau digambarkan oleh panca indra anda.

Nemahami Panca Indra
Panca indra manusia (penglihatan mata, pikiran akal, perasaan hati, pendengaran telinga, dll) hanyalah alat. Sering juga indra mengalami kendala seperti kesalahan sistem sehingga menafsirkan atau menggambarkan sesuatu dengan tidak tepat atau tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya (realitas).

animasi hantu di cermin
Kaidah Rumus Pandangan Mata
Jangan mempercayai begitu saja apa yg anda lihat atau dengar, bahkan sebutir garam bisa terlihat seperti sebutir gula.... ‪itulah proses manipulasi di alam semesta, fatamorgana‬.  Contoh: melihat benda yang letaknya sangat jauh bisa berbeda ketika dilihat dari dekat. Contoh lainnya: penglihatan seorang anak penakut, ketika melihat bayangan pintu kamar yg bergerak di cermin sebagai bayangan hantu hitam menakutkan, kemudian anak itu berlari terkencing-kencing pipis di celana ketakutan karena dia mengira telah melihat ‪hantu‬ hitam besar lagi menakutkan, sosok hantu menyeramkan seperti di acara tayangan tv dunia lain yang pernah ditontonnya.

Karenanya, ada Rumus Pemikiran Akal yg mengatakan:
Mengikuti alur pemikiran akal yang sedang bermasalah (sedang tidak fokus, ketakutan, sedang marah, mengambil sumber dasar pemikiran yg tidak valid kebenarannya, dll) dapat membuat seseorang berkreasi atau melakukan tindakan yang bermasalah. Resiko ketika anda bertindak berdasarkan kreasi faham pendapat yang salah, maka anda telah berbuat hal yang salah. Contoh dalam perbuatan misalnya, anda merasa benar telah melakukan hubungan seks seperti LGBT karena ada pendapat yang mengatakan LGBT itu boleh atau halal, padahal dasar pemikiran ini bukan berdasarkan sumber kaidah hukum yang benar.

Lainnya adalah Rumus Perasaan Hati yang mengatakan:
Berhati-hatilah dengan perasaan hati anda ! Bisa jadi itu hanyalah perasaan yg salah, dan resiko yang akan terjadi jika anda mengikutinya adalah, anda telah mengikuti suatu kesalahan. Bagaimana jika itu adalah kesalahan yang fatal? Rumus ini juga sebagai anti tesis dari kaidah yang mengatakan: ikutilah perasaan hatimu saja !

Lainnya:
Jadi Manusia itu Punya Hati dan Akal yg Beriman
Latihan Fokus Akal dan Pikiran Spektrum Energi